Selasa, 28 Desember 2010

Sisi Lain dari Purbalingga dibalik Kemewahan Pembangunannya

Jangan cuma tahu purbalingga dengan obyek wisata Owabong nya saja, atau Taman Kota Usman Janatin, Pasar Segamas atau GOR Goentor Darjono, dengan segala kemewahan pembangunan yang ada di kota perwira ini, namun di balik kemewahan tersebut tersembunyi suatu fakta yang jauh dari sorotan, publikasi maupun perhatian dari pemerintah.
Yang perlu kita tahu dari sebuah kota kecil yang sedang ingin berkembang ini adalah realita pada masyarakatnya, apakah mereka juga mendapatkan suatu dampak dari embangunan tersebut ?
apa mereka hanya menjadi korban dari pembangunan kota tersebut.
Seperti kesejahteraan masyarakat yang menjadi terlupakan dari pemerintahan. Yang ada masyarakat menjadi di nomer dua kan setelah pembangunan tata letak kota yang dinomer  satukan. Dan hanya untuk menarik perhatian para investor untuk menanamkan modalnya di kota ini dan memberikan keuntungan bagi orang - orang kalangan tertentu.
contohnya saja, kesejahteraan untuk buruh. emerintah kurang memperhatikan kesejahteraan mereka, padahal tanpa tenaga mereka industri di Purbalingga tidak akan berjalan. 
Purbalingga yang dikenal sebagai kota industri, tempat para investor asing menanamkan modalnya ke kota ini, mampu menarik tenaga kerja namun nasib para tenaga kerja itu menjadi tidak jelas, tidak jelas karena kurangnya pelayanan yang diberikan, kesejahteraan yang kurang mereka rasakan. 
seperti halnya nasib buruh rambut, mereka bekerja membuat bulu rambut yang nantinya akan di jual ke luar negeri dengan harga yang tinggi, namun mereka hanya mendapatkan imbalan yang tidak sepadan. terkadang malah jauh dari UMR yang ada, kerja mereka hanya dihargai dengan dengan ratusan ruiah per pasang hasil bulu mata yang dibuatnya, dan hanya ditambah dengan upah makan dan transport serta tanpa adanya jaminan kesehatan dan keselamatan.
Hasilpendapatannya pun perbulan terkadang tidak bisa mencapai UMR yang ditetapkan.
Bagaimana dengan sikap pemerintah ?
Apa mereka hanya bisa berdiam saja tanpa adanya suatu tindakan. dan hanya menunggu investor - investor yang mau menanamkan modalnya tanpa memperhatikan pekerjanya.

0 komentar:

Posting Komentar